Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) dalam bahasa Inggris disebut Red jungle fowl. Dalam bahasa Jawa sering disebut sebagai Ayam Alas sedangkangkan orang Madura biasa menyebutnya sebagai Ajem Alas.
Ciri-ciri dan Habitat Ayam Hutan Merah.
Ayam Hutan Merah mempunyai panjang tubuh sekitar 70 cm (jantan) dan 45
cm (betina). Ayam Hutan Merah jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk
dan mantel yang panjang meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan
kulit muka merah, iris coklat, bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah
tubuh berwarna hitam mengilap.
Pada
kepalanya terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah.
Ekornya terdiri dari 14 sampai 16 bulu berwarna hitam hijau metalik,
dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Kaki
berwarna kelabu dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak
bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua kekuningan dengan
garis-garis dan bintik gelap.
Ayam Hutan Merah (Gallus gallus)
biasa hidup berkelompok, satu ayam jantan dengan beberapa ayam betina.
Di pagi dan sore hari, mereka keluar mencari makanan di atas permukaan
tanah. Meskipun demikian ayam ini memiliki kemampuan terbang yang cukup
baik dan kadang terlihat bertengger di pepohonan. Pakan Ayam-hutan Merah
terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, serangga
serta berbagai jenis hewan kecil.
Ayam Hutan Merah membuat sarang berupa
gundukan kasar pada semak-semak yang lebat. Sebagaimana ayam lainnya,
bangsa aves ini mampu berbiak sepanjang waktu dengan jumlah telur
sebanyak 4-5 butir dalam sekali berbiak
Ayam-hutan Merah tersebar luas di hutan
tropis dan dataran rendah di benua Asia, dari Himalaya, Cina, Asia
Tenggara, hingga ke Sumatra dan Jawa, Jawa, dan Bali. Selain itu juga
diintroduksi ke Sulawesi, Nusa Tenggara, Filipina, dan Australia. Ayam
hutan Merah lebih menyukai bagian hutan yang relatif tertutup atau
daerah semak semi terbuka sebagai habitatnya.
Nenek Moyang Ayam Domestik. Berdasarkan hasil penelitian DNA yang dilakukan oleh LIPI, menemukan bahwa ayam domestik (ayam peliharaan; Gallus gallus domesticus) berasal dari satu nenek moyang, yaitu Ayam Hutan Merah (Gallus gallus).
Dari hasil penelitian itu juga
menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari tiga wilayah yang
dinyatakan sebagai pusat domestikasi ayam pertama kali di dunia selain
di Cina dan India.
Status Konservasi. Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Resiko Rendah” (Least Concern; LC) sejak tahun 1988. Berdasarkan staus konservasi ini berarti Ayam Hutan Merah dianggap masih belum terancam kepunahan.
Jenis Ayam Hutan Lainnya. Selain Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) terdapat 3 jenis Ayam Hutan lainnya yaitu:
- Gallus varius atau Ayam Hutan Hijau (Green jungle fowl) terdapat di Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan pulau kecil disekitarnya.
- Gallus lafayettii atau Ayam Hutan Sri Lanka (Sri lanka Jungle fowl) endemik Sri Lanka.
- Gallus sonneratii atau Ayam Hutan Kelabu (Grey jungle fowl) terdapat di India bagian selatan dan barat.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Galliformes; Famili: Phasianidae; Genus: Gallus; Spesies: Gallus gallus.
Referensi: www.antara.co.id; iucnredlist.org; Gambar: wikipedia; bio.undip.ac.id;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar